Udara sore yang dingin karena hujan di wilayah
Cileungsi, Sobat dari pada kedinginan kami akan mengulas tentang peradaban
eropa. Peradaban eropa menurut kami dapat di bagi menjadi 3 fase yaitu :
peradaban kuno eropa, peradaban pertengahan eropa dan peradaban modern eropa.
Oke kita bahas satu persatu fase peradaban eropa tersebut.
PERADABAN
KUNO EROPA
Peradaban
Kuno Eropa di kelompokkan dalam dua kelompok besar yaitu :
1. PERADABAN YUNANI
2. PERADABAN ROMAWI
Mari kita
membahas peradaban kuno di Eropa sebagai berikut;
1. PERADABAN YUNANI
Yunani terletak di sekitar Laut Tengah yang
sangat strategis dalam pelayaran. Bangsa Yunani terbentuk dari percampuran
bangsa pendatang dari laut Kaspia dan dan penduduk asli yang terdiri dari
petani.. Mereka membentuk suatu kelompok – kelompok kota yang disebut Polis.
· Polis-polis yang terkenal
adalah : Athena, Sparta dan Thebe.
· Polis Athena memimpin
Yunani dari tahun 450-404 SM, pada masa ini : Kehidupan dalam masyarakat
demokratis, bebas berpikir dan berkarya. Para akhli pikir yang terkenal
:Socrates,Plato, Aristoteles, Heredotu.
· Polis Sparta, memerintah
Yunani 404 SM.
Bangsa Sparta memerintah
secara Militer dan kekerasan ,Pada masa ini ilmu tidak berkembang.
· Polis Thebe memerintah
Yunani 371 SM
Polis Thebe berhasil
mengalahkan polis Sparta. Anatara polis-polis ini selalu berperang sehingga
akhirnya Yunani pun menjadi lemah.
· Yunani berhasil dikuasai
oleh Filipus Raja Macedonia pada tahun 338 – 336 SM.
· Kemudian digantikan oleh
anaknya Iskandar Zulkarnain/Iskandar Agung. Ibukotanya : Babylonia, Iskandar
Agung dibantu oleh Aristoteles sebagai penasehatnya, melakukan ekspansi untuk
memperluas kekuasaan Yunani yaitu :
1.
Tahun 334 SM, Persia ditaklukan.
2.
Pelabuhan Tirus dan Sidon (Libanon) dikepungnya.
3.
Daerah Tigris dikuasai.
Warisan
Iskandar Agung adalah :
· Wilayah Yunani meliputi :
Eropa Selatan sebelah Timur sampai ke Afrika Utara (Mesir), Funisia, Babylonia,
dan Persia.
· Hellenisme, yaitu perpaduan
antara kebudayaan Barat & Timur (Yunani, Persia & Mesir), caranya
dengan cara melakukan kawin campur antara bangsa Yunani dengan bangsa yang
ditaklukannya. Tahun 323 SM ia meninggal dunia dalam usia 33 tahun, Yunani
pecah menjadi 3 bagian yaitu :
1. Mesir dikuasai Ptolomeus,
ia adalah seorang Jenderal pasukan Iskandar Agung.
2. Syria, dengan pusatnya
Antiocia, dikuasai oleh Seleucus.
3. Yunani-Macedonia, dikuasai
oleh Antigonus.
Karya
Sastra Yunani Kuno :Illiad dan Odysse, karya Homeros, isinya menceritakan
tentang terjadinya perang Troya.
Filsafat
Hasil pemikiran dan karya-karya filsafat bangsa Yunani, telah diterjemahkan dan dipelajari hingga kini. Para filsuf yunani merupakan konseptor yang meletakkan dasar-dasar alam pikiran filsafat Eropa. Hasil filsafat Bangsa Yunani banyak diterjemahkan dan ditafsirkan oleh filsuf Islam, dan melalui kesusteraan Islam ini pikiran filsafat Yunani masuk ke Persia dan negara-negara Asia lainnya. Ciri Filsafat Yunani :
Hasil pemikiran dan karya-karya filsafat bangsa Yunani, telah diterjemahkan dan dipelajari hingga kini. Para filsuf yunani merupakan konseptor yang meletakkan dasar-dasar alam pikiran filsafat Eropa. Hasil filsafat Bangsa Yunani banyak diterjemahkan dan ditafsirkan oleh filsuf Islam, dan melalui kesusteraan Islam ini pikiran filsafat Yunani masuk ke Persia dan negara-negara Asia lainnya. Ciri Filsafat Yunani :
·
Metode berpikir logis/rasional dan sistematis.
· Cara penyelidikan terhadap gejala alam hingga ke detailnya.
filsafat ini menghasilkan hasil yang nyata dari segi pengetahuan alam dan
sosial.
Filsuf Yunani
· Socrates, dengan ajarannya tentang Ilmu Kebijakan (filsafat etika)
atau kesusilaan dengan logika sebagai dasar untuk membahasnya.
· Plato, dengan ajarannya mengenai ilmu ketatanegaraan dan
undang-undang.
· Aristoteles, dengan ajarannya dalam bidang biologi dan filsafat
sehingga sering disebut sebagai ahli biologi dan filsafat.
· Hipokrates, dengan ajarannya menyangkut kode etik dokter (sumpah
dokter)
Konsep
Kepercayaan bangsa Yunani adalah percaya pada Dewa-dewa yaitu :
· Zeus, Bapak para Dewa yang menguasai langit dan bumi , berdiam di
Gunung Olympus.
·
Hera, adalah permaisurinya sebagai dewi perkawinan.
·
Minerva, adalah putrinya sebagi Dewi Kecantikan.
·
Ares, sebagi dewa perang.
·
Hermes, sebagi dewa perdagangan.
·
Aphrodite, sebagi dewi kecantikan.
Untuk
menghormati dewa Zeus maka diadakan pesta olah raga Olympia setiap empat tahun
sekali, yang sekarang dikenal sebagai Olympiade.
2. PERADABAN ROMAWI
Romawi
merupakan tempat kuno di Eropa yang menjadi sumber kebudayaan Barat. Letak Geografis
:
·
Terletak di Semenanjung Apenina (sekarang Italia)
· Sebelah Utara semenanjung Apenina bersambung dengan daratan Eropa
yang terdapat pegunungan Alpen sebagi batas alam yang memanjang.
·
Sebelah Barat Laut yang memisahkan Italia dengan Perancis.
·
Sebelah Utara memisahkan Italia dengan Swiss dan Austria.
·
Sebelah Timur Laut dengan Yugoslavia.
Perkembangan
Sejarah Romawi :
(a)
Periode 1000 – 510 SM Jaman Kerajaan
Pada masa ini Semenanjung
Apenina dihuni oleh bangsa pendatang dari Laut Kaspia sedangkan di bagian
Selatan di huni oleh bangsa Funisia dan Yunani. Diantara mereka terjadi
percampuran sehingga melahirkan bangsa Romawi. Kota Roma didirikan menurut
Vergilius dalam karyanya Aenens, kota Roma didirikan 1754 SM. Kota Roma
didirikan oleh Romulus anak Aeneis dan Lavinia putri Latinus (Raja negeri
Latinum) yang telah membunuh saudara kembarnya Remus. Kerajaan Roma diperintah
seorang raja yang merangkap sebagai panglima perang dan hakim tinggi. Dalam
menjalankan pemerintahannya Raja dibantu oleh Senat, yang terdiri 300 orang
golongan patricier (bangsawan). Roma menjadi negara Republik yang dikuasai kaum
bangsawan (Aristokrasi).
(b) Periode 510 –31 SM Jaman
Republik
Pada masa ini Roma
berbentuk Republik yang pemerintahannya dijalankan dua orang Konsul yang
dipilih oleh rakyat. Kemudian dibentuk dewan yang terdiri :
· Senat, yaitu golongan
bangsawan.
· Dewan Perwakilan Rakyat,
sebagian besar kaum bangsawan, hanya 4 orang golongan rakyat biasa.Yang 4 orang
ini mempunyai Hak Veto.
Sering
terjadinya pertentangan antara golongan bangsawan dan Rakyat biasa sehingga
golongan rakyat mengungsi ke pegunungan. Hal ini menyebabkan golongan bangsawan
menderita. Akibatnya golongan rakyat dipanggil dan diadakan perundingan
sehingga menghasilkan kesepakatan persamaan hak yang dituangkan dalam
"Twaalftafelenwet" yaitu dua belas meja batu undang-undang.
Ekspansi Bangsa Romawi:
Pada
tahun 266 SM seluruh semenanjung Apenina dikuasai oleh bangsa Romawi. Perang
Khartago-Romawi, pecah karena Romawi ingin memperluas wilayahnya ke Laut Tengah
yang dikuasai Khartago (Tunisia) yang merupakan koloni bangsa Funisia.
Perang pertama terjadi
264 – 241SM, Romawi berhasil menguasai Sisilia sedangkan pulau Sardinia dan
Corsica dikuasai Khartgao. Spanyol-pun menjadi daerah kekuasaan Khartagon yang
bernama Khartagena.
Perang kedua terjadi 218-201 SM, pemimipin Khartago adalah Panglima ulung
bernama Hannibal yang berhasil menguasai Romawi bagian Timur selama 16 tahun.
Perlawanan Romawi dipimpin oleh Scipio Africanus, berhasil mengalahkan pasukan
Hannibal.
Perang ketiga terjadi
tahun 146 SM, Khartago menggunakan pasukan sewaan dikepung Romawi dari darat
dan Laut dan Khatago menyerah. Sebelum mengalahkan Khartago Romawi telah
menguasai : Yunani, Macedonia tahun 148 SM. Pada masa Republik Syria dan
Khartago, serta Yunani dan Macedonia menjadi wilayah kekuasaannya yang
dijadikan Propinsi.
Kekuasaan
Romawi yang makin luas dan besar menyebabkan pertikaian antara golongan
Bangsawan dan proletar. Pertama kaum Proletar mengangkat Tiberius Graccus
sebagi Tribun, dengan tunttan pembagian tanah, tetapi gagal Tiberius Gracchus mati
tahun 132, Perjuangannya dilanjutkan adiknya Gayus Gracchus , juga gagal dan
mati terbunuh 121 SM. Kemudian Kaum proletar mengangkat Marius sebagi Tribun
untuk melawan kaum Optimat (bangsawan) yang dipimpin Sulla, akhirnya terjadi
peperangan yang dimenangkan oleh kaum bangsawan. Akhirrnya kaum proletar
mengangkat 3 orang Tribun (pemimpin) yaitu Pompejus, Craccus, dan Yulius
Caesar. Yulius Caesar berhasil mengalahkan kaum Optimat (senat) dan berkuasa
selama dua tahun (46-44SM). Yulius Caesar mati dibunuh oleh Cassius dan Brutus
tahun 44 SM.
Akibat
kematian Yulius Caesar, maka timbul kekacauan dan terbentuklah tiga serangkai
Tribun untuk melawan senat : Antonius, Octavianus, dan Lepidus. Lepidus
tersingkir tinggallah Antonius dan Octavianus yang membagi dua Romawi menjadi :
1. Romawi Utara dan Barat,
dipimpin oleh Octavianus, dengan mayoritasnya golongan proletar (Plebyer).
2. Romawi Selatan dan Timur,
dipimpin oleh Antonius, mayoritas masyarakatnya golongan bangsawan (Patricier).
Antonius menikah dengan Ratu Cleopatra,seorang putri keturunan dinasti
Ptolomeus Mesir.
Antonius dan Cleopatra ,
mati bunuh diri tahun 31 SM karena patah semangat akibat kalah dalam peperangan
di Actium melawan Octavianus.
(c)
Periode 31 SM – 476 M Jaman Kekaisaran
· Kaisar Octavianus dengan
gelar Kaisar Agustus dan Princeps Civitas (warga tertinggi yang terpilih,yang
adil dan bijaksana) adalah peletak dasar kekaisaran Romawi. Wilayahnya meliputi
Afrika Utara, Asia Barat, dan sebagian besar Eropa.Kaisar Octavianus berkuasa
hingga tahun 14 M, Hal penting yang ia wariskan adalah dimulainya penanggalan
Masehi yang bertepatan dengan lahirnya Isa Al Masih.
· Kaisar Romawi berikutnya
adalah Kaisar Nero (54-68 SM), Kaisar Nero terkenal sangat kejam dan membunuh
para pemeluk agama Kristen.
Kaisar – Kaisar Romawi yang
lain adalah :
· Kaisar Kaligula, terkenal
kekejamannya.
· Kaisar Vesvasianus (69-79
M), terkenal karena penindasannya terhadap bangsa Yahudi di Palestina, sehingga
bangsa Yahudi terusir dari negerinya dan menyebar ke penjuru dunia.
· Kaisar Hardianus (117-138
M).
· Kaisar Konstantin Agung
(306-337M).
· Kaisar Theodosius
(378-395M). Pada masa Theodosius Romawi dibagi menjadi dua : Romawi Barat
dengan Ibukotanya Roma dan Romawi Timur dengan Ibukotanya Konstantinopel.Romawi
Barat jatuh tahun 476 M oleh Odoakar seorang panglima tentara sewaan Jerman,
Romawi Timur jatuh tahun 1453 M ke tangan Turki dan berubah menjadi Konstante
Istambul.
(d)
Hasil Kebudayaan Romawi
Kebudayaan Romawi merupakan
perpaduan antara kebudayaan Yunani kuno dan Romawi. Misalnya : Nama-nama Dewa :
Dewa Zeus diganti Jupiter, Aphrodite diganti Venus, Ares diganti Mars.
Nama-nama bulan Januari = Jenus yaitu dew bermuka dua, Februari = Februa yaitu
pesta makan menyambut tahun baru dan angka-angka Romawi : September = septe= 7,
Oktober =Okto = 8. Pada jaman yulius Caesar urutan bulan diubah karena dia
ingin memasukan namanya yaitu Juli = 7, begitu juga masa Octavianus Agustus =
8, sehingga menjadi kacaulah urutan bulan yaitu : September = 9, Oktober = 10,
dst.
Organisasi Negara dan
Kemiliteran,pendidikan, kesenian, filsafat ilmu pengetahuan, hukum (Codex
Justinianus)
PERADABAN PERTENGAHAN EROPA
Abad Pertengahan Eropa adalah
periode sejarah di Eropa sejak bersatunya kembali daerah bekas kekuasaan
Kekaisaran Romawi di bawah prakarsa raja Charlemagne pada abad 5 hingga munculnya
monarki - monarki nasional, dimulainya penjelajahan samudra, kebangkitan
humanisme, serta Reformasi Protestan dengan dimulainya renaisans pada tahun 1517.
Abad Pertengahan merupakan abad kebangkitan religi di Eropa. Pada masa ini
agama berkembang dan mempengaruhi hampir seluruh kegiatan manusia, termasuk
pemerintahan. Sebagai konsekuensinya, sains yang telah berkembang di masa zaman
klasik dipinggirkan dan dianggap lebih sebagai ilmu sihir yang mengalihkan
perhatian manusia dari ketuhanan.
Eropa dilanda Zaman Kelam (Dark Ages) sebelum
tiba Zaman Pembaharuan. Maksud “Zaman Kelam” ialah zaman masyarakat Eropa
menghadapi kemunduran intelek dan ilmu pengetahuan. Menurut Ensiklopedia
Amerikana, tempo zaman ini selama 600 tahun, dan bermula antara zaman kejatuhan
Kerajaan Romawi dan berakhir dengan kebangkitan intelektual pada abad ke-15
Masehi. “Gelap” juga bermaksud tiada prospek yang jelas bagi masyarakat Eropa.
Keadaan ini merupakan wujud tindakan dan cengkraman kuat pihak berkuasa agama;
Gereja Kristen yang sangat berpengaruh. Gereja serta para pendeta mengawasi
pemikiran masyarakat serta juga politik. Mereka berpendapat hanya gereja saja
yang layak untuk menentukan kehidupan, pemikiran, politik dan ilmu pengetahuan.
Akibatnya kaum cendekiawan yang terdiri daripada ahli-ahli sains asa mereka
ditekan dan dikawal ketat. Pemikiran mereka ditolak. siapa yang mengeluarkan
teori yang bertentangan dengan pandangan gereja akan ditangkap dan didera malah
ada yang dibunuh.
Pikiran ini, terimplementasi melalui teori
yang dikeluarkan oleh Thomas Aquinas (
1274 M) seorang ahli falfasah yakni “negara wajib tunduk kepada kehendak
gereja”. St Augustine (430 M) sebelumnya juga berpendirian demikian. Manakala Dante Alighieri (1265-1321)
berpendapat kekuasaan itu hendaklah masing-masing berdiri sendiri, dan mestilah
bekerjasama untuk mewujudkan kebajikan bagi manusia (Joseph H Lynch, 1992,
172-174).
Dalam paradigma abad pertengahan, dua
wilayah agama dan dunia terpisah total satu dengan yang lain sehingga tidak ada
peluang bagi ekspansi satu terhadap yang lain atau pembauran antar keduanya.
Seorang manusia kalau tidak ‘melangit’ haruslah ‘membumi’, atau kalau tidak
meyakini kekuasaan alam gaib terhadap segala urusan hidupnya, maka dia harus
memutuskan hubungan secara total dengan Tuhan dan roh-roh kudus, dan jika dia
menghargai jasmani dan urusan materinya maka dia bukan lagi seorang rohaniwan
dan berarti telah memutuskan hubungan dengan Tuhan. Kata Augustine “siapapun yang
mahir dalam kesenian, perang, dan filsafat adalah orang yang bejat dan sesat,
karena dia berasal dari kota setan dimana kebahagiaannya tak lebih dari sekadar
topeng yang menipu, dan keindahannya hanya merupakan wajah alam kubur”. Kota
inilah yang tidak diterima oleh Tuhan dan fitrah manusia. Karena orang yang
sombong dan angkuh adalah merupakan kepekatan hari dan orang yang memiliki
pengetahuan tentang segala yang harus diketahui oleh orang-orang terpuji. Dan
ketika melihat kota setan ini tenggelam ke dalam kesesatan dan kesombongannya,
maka semua sudut kegelapannya akan terlihat.
Konsep diatas, dipertegas oleh Fritjof
Capra (2004) yakni : “Para ilmuwan pada Abat Pertengahan, yang mencari-cari
tujuan dasar yang mendasari berbagai fenomena, menganggap pertanyaan-pertanyaan
yang berhubungan dengan Tuhan, roh manusia, dan etika, sebagai
pertanyaan-pertanyaan yang memiliki signifikansi tinggi, jadi ilmu didasarkan
atas penalaran keimanan”.
Dengan demikian, kerangka berpikir yang
dominan pada abad pertengahan dan tekanan kuat para elit gereja yang menganggap
dirinya pengawas tatanan yang menguasai dunia dan telah menginterogasi ideologi
para ilmuan dan menyeret mereka ke pengadilan serta menganggap kegiatan ilmiah
sebagai campurtangan setan, kemudian faktor-faktor lain yang berada di luar
pembahasan ini telah menjadi latar belakang munculnya Renaisans yang telah
melahirkan teriakan protes terhadap kondisi yang dominan pada abad pertengahan.
Abad Pertengahan berakhir pada abad ke-15
dan kemudian disusul dengan zaman Renaissance.
Zaman Renaissance berlangsung pada akhir abad ke-15 dan
16. Kesenian, sastra musik berkembang dengan pesat. Ada suatu kegairahan baru,
suatu pencerahan. Ilmu pengetahuan mulai dikembangkan oleh Leonardo da Vinci (1452-1519), Nicolaus Copernicus (1473-1543), Johannes Kepler (1571-1630), dll.
PERADABAN MODERN EROPA
Peradaban modern di Eropa dimulai
pada abad ke-16. Tapi sebelum kebangkitan peradaban Eropa tersebut, kebangkitan
Eropa dipengaruhi oleh peradaban Islam yang masuk ke Spanyol pada abad ke-8
sampai abad ke-15. Penaklukan Islam atas
Andalus dimulai sejak tahun 711 M. (abad 8 ) sampai 1492 ( abad 15)
melalui kekuasaan dinasti Ummayah yang berpusat di Cordoba (disebut pula
Kalifah Barat). Masa ini menjadi titik awal perubahan kondisi Eropasecara
umum hususnya Sepanyol, Penaklukan Islam telah berhasil melenyapkan
bangsa Ghotia dan berbagai pengaruhnya dari negeri tersebut, sehingga
bangsa Ghotia tidak lagi memiliki kekuatan, melainkan mereka yang berhasil
melarikan diri ke pegunungan Jaliqiah yang terletak di barat laut Spanyol. Kerajaan
dan harta kekayaan mereka telah berpindah tangan kepada bangsa Arab sebagai
penakluk. Sementara pemerintahan Islam membiarkan sebagian penguasa lama yang
telah membantu tetap memerintah, sehingga Julian dikembalikan pada posisi
semula sebagai penguasa Sabtah dan harta kekayaannya dikembalikan semua. Sedangkan
orang-orang Yahudi yang menderita dan terhina oleh Penguasa Ghatia
diperbolehkan bergerak di sektor perdagangan dan terlindungi di bawah
pemerintah Islam. Bangsa Arab telah memperlakukan mereka yang selama masa
itu hidup dan tertekan dengan baik, sehingga pada masa pemerintahan Islam
mereka memperoleh dan menikmati hak-hak sipil secara luas.
Selain itu, bangsa Arab juga memperkokoh
stabilitas dan perdamaian diantara berbagai etnis yang berlainan. Karenanya
bangsa Spanyol sebagai bangsa yang patuh dengan pemerintah Islam didapatkan
sikap toleran sebagaimana yang diharapkan.Sebagian besar dari penduduk
lapisan bawah telah beralih menjadi pemeluk Islam yang taat. Perhatian mereka
kini beralih terhadap Islam dari kehidupan masa lalu di bawah para pemimpin
yang tidak pernah memperhatikan dan mengubah nasib buruk mereka serta kehidupan
yang penuh penindasan dan perampasan terhadap rakyatnya.
Kedatangan Islam di Spanyol tidak begitu banyak menghabiskan
darah seperti ekspansi Islam ke wilayah-wilayah lain. Karena itu, selama
memasuki Andalusia (Spanyol), satu-satunya peperangan yang dialami pasukan
Islam dibawah Tariq dari tahun 711 sampai 714 M. adalah peperangan melawan
pasukan Raja Roderick. Dengan masuknya Islam ke Spanyol,maka tatanan
baru muncul dan pencerahan terhadap bangsa Eropa dengan sebuah
peradaban baru yakni peradaban Islam yang dibawa oleh bangsa Arab dan masuk
melalui Spanyol. Melalui interaksinya dengan Dunia Islam, Eropa menyadari
keterbelakangan dan ketertinggalan mereka. Interaksi tersebut menyebabkan
adanya sentuhan peradaban Islam terhadap mereka, Proses persentuhan itu ada
kalanya melalui proses interaksi damai dan ada pula dengan konflik-konflik
bersenjata, seperti dalam Perang Salib.
Ketika Eropa masih larut dalam keterbelakangannya, Andalusia
telah tumbuh dalam kemajuan dan kegemilangan peradaban. Muhammad Al-Husaini
Rakha mengatakan,
"Di antara bukti kebesaran peradaban Spanyol bahwa di
Cordova saja terdapat lima puluh rumah sakit, sembilan ratus toilet, delapan
ratus sekolah, enam ratus masjid, perpustakaan umum yang memuat enam ratus ribu
buku dan tujuh puluh perpustakaan pribadi lainnya."
Orang-orang Eropa aktif berinteraksi dengan orang-orang Arab
dan mengambil ilmu dari mereka serta mengambil manfaat dari peradaban mereka.
Orang-orang Eropa datang ke Andalusia untuk belajar di universitas-universitas
umat Islam. Di antara mereka terdapat para tokoh gereja dan para
bangsawan. Sebagai contoh salah seorang yang sangat luar biasa
kepandaiannya pada abad X bernama Gerbert d'Aurillac. Ia menjadi paus Perancis
pertama di bawah gelar Sylvester II. Ia menghabiskan tiga tahun di Toledo dengan
para ilmuwan Muslim. Ia belajar matematika, astronomi, kimia, dan
pelajaran-pelajaran lainnya. Beberapa wali gereja atau pendeta tinggi
dari Perancis, Inggris, Jerman dan Italia juga lama belajar di Universitas
Muslim Spanyol.
Ada kasus menarik yang dialami oleh Frederik II (1211-1250)
Kaisar Jerman yang juga menjadi raja Napels dan Scilia. Ia merupakan seorang
yang berjiwa besar dan berpengetahuan tinggi. Ia dituduh orang masuk Islam
dengan diam-diam karena kaisar itu lebih suka tinggal di Italia Selatan dalam
lingkungan alam Timur daripada di Jerman yang belum maju. Di Napels
didirikannya sebuah universitas dengan tujuan memindahkan pengetahuan Arab ke
Italia.
Hal yang serupa Selain yang dialami Frederik
II, raja bangsa Eropa lainnya yang menaruh minat sangat besar terhadap kemajuan
ilmu pengetahuan kaum Muslimin adalah George III, raja Inggris. Dengan resmi,
ia menulis surat kepada Hisyam III khalifah kaum Muslim di Andalusia agar
diizinkan mengirimkan delegasinya untuk belajar di sekolah umat Islam
Andalusia.
George III berkata dalam suratnya,
Dari George Raja Inggris, Ghal, Swedia, dan Norwegia kepada
khalifah kaum Muslim di Andalusia paduka yang mulia Hisyam III.
Dengan hormat,
Paduka yang mulia.
Kami telah mendengar kemajuan yang dicapai oleh
sekolah-sekolah ilmu pengetahuan paduka dan sekolah-sekolah industri di negara
paduka. Oleh karena itu, kami bermaksud mengirim putra-putra terbaik kami untuk
menimba ilmu-ilmu tersebut di negeri paduka yang mulia. Ini sebagai langkah
awal meniru paduka yang mulia dalam menyebarkan ilmu pengetahuan di wilayah
negara kami yang dikelilingi kebodohan dari empat penjuru.
Kami tunjuk Dubanet, putri saudara kami sebagai kepala
delegasi wanita Inggris untuk memetik bunga agar ia dan teman-teman delegasinya
bisa sehebat paduka, menjaga akhlak yang mulia dan memperoleh simpati
wanita-wanita yang akan mengajari mereka.
Hamba titipkan lewat raja kecil kami ini, hadiah apa adanya
untuk paduka yang mulia dan sudilah kiranya paduka menerimanya dengan senang
hati.
Tertanda
Hamba paduka yang patuh
George III
Orang-orang Eropa yang belajar di universitas-universitas
Andalusia itu melakukan gerakan penerjemahan kitab-kitab para ilmuwan Muslim
yang berbahasa Arab ke bahasa Latin dan mulailah buku-buku tersebut diajarkan
di perguruan-perguruan tinggi Barat. Ketika itu, bahasa Arab menjadi bahasa
terdepan di dunia dalam masalah ilmu pengetahuan. Orang yang ingin mempelajari
ilmu pengetahuan harus pandai berbahasa Arab, karena berbicara dengan
bahasa tersebut merupakan bukti tingkat wawasan yang tinggi.[10]Sebagaimana yang telah dikutip Haidar
Bammate tentang pernyataan Philip K. Hitti, ia mengatakan,
"Selama berabad-abad, Arab merupakan bahasa pelajaran, kebudayaan dan
kemajuan intelektual bagi seluruh dunia yang berperadaban, terkecuali Timur
Jauh. Dari abad IX hingga XI, sudah ada hasil karya diberbagai bidang, di
antaranya filsafat, medis, sejarah, agama, astronomi dan geografi banyak
ditulis dalam bahasa Arab daripada bahasa lainnya."
Pada abad XII diterjemahkan kitab Al-Qanûn karya
Ibnu Sina mengenai kedokteran. Pada akhir abad XIII diterjemahkan pula kitab Al-Hawiy karya
Ar-Razi yang lebih luas dan lebih tebal daripada Al-Qanûn. Kedua
buku ini hingga abad XVI masih menjadi buku pegangan bagi pengajaran ilmu
kedokteran di perguruan-perguruan tinggi Eropa. Buku-buku filsafat bahkan terus
berlangsung penerjemahannya lebih banyak daripada itu. Bangsa Barat belum
pernah mengenal filsafat-filsafat Yunani kuno kecuali melalui karangan dan
terjemahan-terjemahan para ilmuwan Muslim. Tercatat diantara nama-nama para
penerjemah Eropa itu adalah Gerard (Cremona) yang menerjemahkan fisika
Aristoteles dari teks bahasa Arab, Campanus (Navarra), Abelard (Bath), Albert
dan Daniel (Morley) Michel Scot, Hermann The Dalmatian, dan banyak lainnya.
Orang Barat mengakui bahwa, pada Abad Pertengahan kaum
Muslim adalah guru-guru bangsa Eropa selama tidak kurang dari enam ratus tahun.
Gustave Le Bon mengatakan bahwa terjemahan buku-buku bangsa Arab (Islam),
terutama buku-buku keilmuan, hampir menjadi sumber satu-satunya bagi pengajaran
dibanyak perguruan tinggi Eropa selama lima atau enam abad. Dapat dikatakan, bahwa
pengaruh bangsa Arab dalam beberapa bidang ilmu seperti ilmu
kedokteranmasih berlanjut hingga sekarang. Buku-buku karangan Ibnu Sina pada
akhir abad yang lalu masih diajarkan di Montpellier. Le Bon juga
mengatakan bahwa hanya buku-buku bangsa Arablah yang dijadikan sandaran oleh
Roger Bacon, Leonardo da Vinci, Arnold de Philippe, Raymond Lull, San Thomas,
Albertus Magnus, serta Alfonso X dari Castella.
Orang Eropa juga memanfaatkan keunggulan ilmu orang Muslim
dalam beberapa keperluan mereka. Vasco da Gama misalnya, yang merintis jalan
bagi Eropa menuju Semenanjung Harapan, setelah menemukan jalan tersebut, ia
bertemu dengan seorang pelaut Muslim Arab yang bernama Ibnu Majid. Maka Ibnu
Majid memperlihatkan kepadanya beberapa alat untuk mengarungi laut yang dimilikinya,
seperti kompas dan sejenisnya. Lalu Ibnu Majid meninggalkan Vasco da Gama
sebentar. Kemudian ia masuk ke ruangannya dan kembali menemui Vasco da Gama
bersama alat-alat yang membuatnya terkagum-kagum. Selanjutnya, Vasco da Gama
menawarkan kepada Ibnu Majid agar menjadi guidenya menuju gugusan
pulau India Timur.
Lebih lanjut Abdul Mu’im Majid mengklasifikasikan masuknya Peradaban
Islam ke tanah Eropa dengan melalui empat cara berikut ini:
1. Melalui Andalusia (Spanyol).
Sebagian besar
pengaruh kebudayaan Islam atas Eropa terjadi akibat pendudukan kaum muslimin di Spanyol
dan Sisilia.[18] Selama delapan abad
lamanya Bangsa Arab menempati daerah ini, Karenanya peradaban Islam
menyebar di pusat-pusat tempat yang berbeda. Seperti: di Kordova,
Sevilla, Granada, Toledo.
Penduduk Andalusia
(Spanyol) mayoritas menganut ajaran masehi, yang kemudian terpecah dengan
datangnya peradaban Arab, Bahkan mereka ganti bahasa mereka dengan
berbicara dengan bahasa Arab. Mereka mengenal istilah Mozabarabes, di
mana kata ini yang dalam bahasa Arab disebut mutha’rib. Untuk
itu pula para pendeta Nasrani melakukan terjemahan Injil ke dalam bahasa Arab. Sebagaimana
disebutkan Syalabi bahwa orang Spanyol telah meninggalkan bahasa Latin dan
melupakannya. Seorang pendeta di Cordova mengeluh, hampir di kalangan
mereka tidak ada yang mampu membaca kitab suci yang berbahasa Latin. Bahkan
cendekiawan muda hanya mengetahui dan memahami bahasa Arab.
Sejak pertama kali
Islam menginjakkan kaki di Spanyol – sebagaimana disebutkan dalam paragrap
sebelumnya – hingga kerajaan Islam berakhir di sana. Islam memainkan peranan
yang sangat besar selama hampir 8 abad. Dari Spanyol lah peradaban Islam
pindah ke Eropa.
2. Melalui Sisilia
Kita mengetahui, bahwa
bangsa Arab menaklukan Sisilia di masa akhir dinasti Aghalibah yang berdiri di
Afrika (Sekarang Tunisia dan Al-Jazair) di era Abbasiah, yaitu
dipertengahan abad 3 hijriah atau 10 Masehi, dan paska Romawi menyerang
daerah-daerah Islam. Ketika datang bangsa Fatimiah dan membangun kekuasaannya
di Barat, mereka juga menguasai Sisilia bagian dari dinasti Aghalibah serta
menguasai Selatan Italia sampai Roma. Penguasaan bangsa Arab
terhadap daerah-daerah Italia menyebabkan peradaban Islam menjadi luas,
daerah-daerah seperti Palermo, Messine, Siracusaa, Bari selanjutnya
menjadi pusat peradaban Islam di Italia. Sampa dunia Kristen Latin daerah
inimerasakan pengaruh Muslim melalui Sisilia. Serangan pertama ke Sisilia tahun
652 M., ketika kota Siracusa dimasuki, orang-orang Arab memiliki angkatan
perang yang mampu menandingi angkatan perang Bizantium. Tetapi pendudukan
Arab atas Sisilia tidak berlangsung lama seperti pendudukan atas Spanyol. Pada
pertengahan abad ke-18, ksatria Norman melihat bahwa mereka hidup dengan baik
di Italia bagian selatan, sebagai pedagang atau sebagai pengusaha militer
independen. Efesiensi kemiliteran mereka sedemikian rupa sehingga beberapa
ratus ksatria di bawah pimpinan Robert Guiscard telah berhasil mengalahkan Bizantium
dan mendirikan kerajaan Norman.
Pada tahun 1060,
saudaranya Roger memimpin invasi ke Sisilia dan berhasil merebut Messina dan
berlanjut dengan pendudukan seluruh wilayah tersebut sampai 1091.[21] Dengan demikian, kehadiran
orang-orang Arab di Spanyol dan Sisilia, keunggulan Arab secara perlahan
menemukan jalur masuknya ke Eropa Barat. Meskipun Eropa Barat pada saat itu
telat menjalin hubungan dengan Imperium Bizantium, namun ia jauh lebih banyak
mengambil alih kebudayaan orang-orang Arab ketimbang orang-orang Bizantium.
3. Melalui datangnya orang-orang Salib di
Timur Islam.
Invasi atas Spanyol
dan Sisilia memberi arti bahwa suatu waktu Islam hadir di daerah pinggiran
Kristen Latin. Namun, kehadiran ini bukanlah persoalan pentingnya menuntut
reaksi besar-besaran, kecuali dari wilatah-wilayah tetangga yang dekat
dengan wilayah kaum muslim itu sendiri. Karenanya reaksi itu menjadikan
munculnya gerakan perang Salib pada abad ke XI. Hal ini dianggap sebagai
reaksi yang besar terhadap kehadiran Islam, tetapi pusatnya justru di bagian
Utara Perancis, yang jauh kontaknya secara langsung di Negara-negara Islam.
Selama perang Salib
ini telah mengakibatkan terjadinya tukar menukar pengaruh budaya di antara
mereka, atau lebih tepatnya penerimaan orang-orang Eropa atas corak-corak
kebudayaan Islam. Penyebaran budaya ini tidak di ragukan lagi dengan
ditopang oleh keterampilan dan ketangguhan orang-orang Arab dalam bidang
perdagangan. Di seluruh wilayah yang tunduk di bawah pemerintahan Islam,
tidak hanya terdapat kebudayaan Islam saja yang relatif homogen melainkan juga
barang-barang yang dihasilkan kaum muslim tersebar jauh melampaui batas-batas
wilayah Islam.
Selanjutnya
orang-orang Salib menetap di Timur Islam dalam waktu yang cukup lama. sejak
abad 5 H. sampai 7 H.(Abad 12 sampai 17 M). Karenanya terjadi hubungan
yang intensif dengan seluruh peradaban Islam. Yang mengherankan mereka. Walaupun
peperangan terus terjadi antara kaum muslimin, hal itu tidak menutup
para cendekiawan mereka mengambil seluruh peradaban Islam dengan cara
menyaksikan sendiri. Serangkaian perang Salib di wilayah-wilayah Islam
tidak diragukan lagi telah memberikan sumbangan penyebaran kebudayaan Arab di
Eropa Barat.
4. Pertukaran Perniagaan Antara Timur dan
Barat Melalui Mesir
Peristiwa
ini terjadi sejak datangnya bangsa Fatimiah di Mesir dan menjadikan Mesir
sebagai pusat politik, perdagangan dan kebudayaan. Karena itu penyerangan
Mongol di Irak menjadikan Mesir sebagai ka’bah peradaban Islam
di era dinasti Mamaluk sebagaimana dikatakan Ibnu Khaldun bahwa munculnya
peradaban di Mesir dengan kembalinya peradaban Islam sejak ribuan tahun yang
lalu. Maka muncullah di Mesir gerakan Ilmu dan seni yang menjadikan para
penuntut ilmu datang dari Timur dan Barat. Ibnu Khaldun melanjutkan dengan
perkataannya ”Saya tidak melihat Mesir kecuali sebagai induknya Ilmu,
wadahnya Islam dan sumber ilmu serta pusat perniagaan. Mesir telah
membantu kemajuan peradaban di Eropa, adapun kota-kota di Eropa seperti: Pisa,
Genova, Venezis, Napoli, Firenze memiliki hubungan dagang dengan Mesir.
Kota-kota inilah yang kemudian menjadi bangkitnya Eropa atau yang dikenal
dengan renaissance serta menjadi cikal bakal peradaban modern
di Eropa.
Kebangkitan peradaban Eropa menjadi modern juga
ditandai dengan munculnya revolusi besar yaitu Renaissance. Renaissance
merupakan periode sejarah yang mencapai titik puncaknya kurang lebih pada tahun
1500 M. Gerakan ini mencakup kebangkitan pengetahuan berdasarkan sumber-sumber
klasik.