• Peradaban Amerika

  • Permulaan Islam

  • Peradaban Eropa

  • Peradaban Asia

  • Peradaban Afrika

  • Promo Pendaftaran Mahasiswa baru

Friday, 11 November 2016

PERADABAN EROPA



Udara sore yang dingin karena hujan di wilayah Cileungsi, Sobat dari pada kedinginan kami akan mengulas tentang peradaban eropa. Peradaban eropa menurut kami dapat di bagi menjadi 3 fase yaitu : peradaban kuno eropa, peradaban pertengahan eropa dan peradaban modern eropa. Oke kita bahas satu persatu fase peradaban eropa tersebut.

PERADABAN KUNO EROPA
Peradaban Kuno Eropa di kelompokkan dalam dua kelompok besar yaitu :
1.  PERADABAN YUNANI
2.  PERADABAN ROMAWI

Mari kita membahas peradaban kuno di Eropa sebagai berikut;

  1. PERADABAN YUNANI
Yunani terletak di sekitar Laut Tengah yang sangat strategis dalam pelayaran. Bangsa Yunani terbentuk dari percampuran bangsa pendatang dari laut Kaspia dan dan penduduk asli yang terdiri dari petani.. Mereka membentuk suatu kelompok – kelompok kota yang disebut Polis.
·     Polis-polis yang terkenal adalah : Athena, Sparta dan Thebe.
·  Polis Athena memimpin Yunani dari tahun 450-404 SM, pada masa ini : Kehidupan dalam masyarakat demokratis, bebas berpikir dan berkarya. Para akhli pikir yang terkenal :Socrates,Plato, Aristoteles, Heredotu.
·     Polis Sparta, memerintah Yunani 404 SM.
Bangsa Sparta memerintah secara Militer dan kekerasan ,Pada masa ini ilmu tidak berkembang.
·     Polis Thebe memerintah Yunani 371 SM
Polis Thebe berhasil mengalahkan polis Sparta. Anatara polis-polis ini selalu berperang sehingga akhirnya Yunani pun menjadi lemah.
·   Yunani berhasil dikuasai oleh Filipus Raja Macedonia pada tahun 338 – 336 SM.
·  Kemudian digantikan oleh anaknya Iskandar Zulkarnain/Iskandar Agung. Ibukotanya : Babylonia, Iskandar Agung dibantu oleh Aristoteles sebagai penasehatnya, melakukan ekspansi untuk memperluas kekuasaan Yunani yaitu :
1.        Tahun 334 SM, Persia ditaklukan.
2.        Pelabuhan Tirus dan Sidon (Libanon) dikepungnya.
3.        Daerah Tigris dikuasai.

Warisan Iskandar Agung adalah :
·  Wilayah Yunani meliputi : Eropa Selatan sebelah Timur sampai ke Afrika Utara (Mesir), Funisia, Babylonia, dan Persia.
·  Hellenisme, yaitu perpaduan antara kebudayaan Barat & Timur (Yunani, Persia & Mesir), caranya dengan cara melakukan kawin campur antara bangsa Yunani dengan bangsa yang ditaklukannya. Tahun 323 SM ia meninggal dunia dalam usia 33 tahun, Yunani pecah menjadi 3 bagian yaitu :
1.  Mesir dikuasai Ptolomeus, ia adalah seorang Jenderal pasukan Iskandar Agung.
2.  Syria, dengan pusatnya Antiocia, dikuasai oleh Seleucus.
3.  Yunani-Macedonia, dikuasai oleh Antigonus.
Karya Sastra Yunani Kuno :Illiad dan Odysse, karya Homeros, isinya menceritakan tentang terjadinya perang Troya.

Filsafat
Hasil pemikiran dan karya-karya filsafat bangsa Yunani, telah diterjemahkan dan dipelajari hingga kini. Para filsuf yunani merupakan konseptor yang meletakkan dasar-dasar alam pikiran filsafat Eropa. Hasil filsafat Bangsa Yunani banyak diterjemahkan dan ditafsirkan oleh filsuf Islam, dan melalui kesusteraan Islam ini pikiran filsafat Yunani masuk ke Persia dan negara-negara Asia lainnya. Ciri Filsafat Yunani :
·        Metode berpikir logis/rasional dan sistematis.
·   Cara penyelidikan terhadap gejala alam hingga ke detailnya. filsafat ini menghasilkan hasil yang nyata dari segi pengetahuan alam dan sosial.

Filsuf Yunani
·   Socrates, dengan ajarannya tentang Ilmu Kebijakan (filsafat etika) atau kesusilaan dengan logika sebagai dasar untuk membahasnya.
·   Plato, dengan ajarannya mengenai ilmu ketatanegaraan dan undang-undang.
·      Aristoteles, dengan ajarannya dalam bidang biologi dan filsafat sehingga sering disebut sebagai ahli biologi dan filsafat.
·  Hipokrates, dengan ajarannya menyangkut kode etik dokter (sumpah dokter)

Konsep Kepercayaan bangsa Yunani adalah percaya pada Dewa-dewa yaitu :
·   Zeus, Bapak para Dewa yang menguasai langit dan bumi , berdiam di Gunung Olympus.
·        Hera, adalah permaisurinya sebagai dewi perkawinan.
·        Minerva, adalah putrinya sebagi Dewi Kecantikan.
·        Ares, sebagi dewa perang.
·        Hermes, sebagi dewa perdagangan.
·        Aphrodite, sebagi dewi kecantikan.

Untuk menghormati dewa Zeus maka diadakan pesta olah raga Olympia setiap empat tahun sekali, yang sekarang dikenal sebagai Olympiade.

  2. PERADABAN ROMAWI
Romawi merupakan tempat kuno di Eropa yang menjadi sumber kebudayaan Barat. Letak Geografis :
·        Terletak di Semenanjung Apenina (sekarang Italia)
·    Sebelah Utara semenanjung Apenina bersambung dengan daratan Eropa yang terdapat pegunungan Alpen sebagi batas alam yang memanjang.
·        Sebelah Barat Laut yang memisahkan Italia dengan Perancis.
·        Sebelah Utara memisahkan Italia dengan Swiss dan Austria.
·        Sebelah Timur Laut dengan Yugoslavia.

Perkembangan Sejarah Romawi :
(a)  Periode 1000 – 510 SM Jaman Kerajaan
Pada masa ini Semenanjung Apenina dihuni oleh bangsa pendatang dari Laut Kaspia sedangkan di bagian Selatan di huni oleh bangsa Funisia dan Yunani. Diantara mereka terjadi percampuran sehingga melahirkan bangsa Romawi. Kota Roma didirikan menurut Vergilius dalam karyanya Aenens, kota Roma didirikan 1754 SM. Kota Roma didirikan oleh Romulus anak Aeneis dan Lavinia putri Latinus (Raja negeri Latinum) yang telah membunuh saudara kembarnya Remus. Kerajaan Roma diperintah seorang raja yang merangkap sebagai panglima perang dan hakim tinggi. Dalam menjalankan pemerintahannya Raja dibantu oleh Senat, yang terdiri 300 orang golongan patricier (bangsawan). Roma menjadi negara Republik yang dikuasai kaum bangsawan (Aristokrasi).
(b) Periode 510 –31 SM Jaman Republik
Pada masa ini Roma berbentuk Republik yang pemerintahannya dijalankan dua orang Konsul yang dipilih oleh rakyat. Kemudian dibentuk dewan yang terdiri :
·     Senat, yaitu golongan bangsawan.
·  Dewan Perwakilan Rakyat, sebagian besar kaum bangsawan, hanya 4 orang golongan rakyat biasa.Yang 4 orang ini mempunyai Hak Veto.

Sering terjadinya pertentangan antara golongan bangsawan dan Rakyat biasa sehingga golongan rakyat mengungsi ke pegunungan. Hal ini menyebabkan golongan bangsawan menderita. Akibatnya golongan rakyat dipanggil dan diadakan perundingan sehingga menghasilkan kesepakatan persamaan hak yang dituangkan dalam "Twaalftafelenwet" yaitu dua belas meja batu undang-undang.

Ekspansi Bangsa Romawi:
Pada tahun 266 SM seluruh semenanjung Apenina dikuasai oleh bangsa Romawi. Perang Khartago-Romawi, pecah karena Romawi ingin memperluas wilayahnya ke Laut Tengah yang dikuasai Khartago (Tunisia) yang merupakan koloni bangsa Funisia.

Perang pertama terjadi 264 – 241SM, Romawi berhasil menguasai Sisilia sedangkan pulau Sardinia dan Corsica dikuasai Khartgao. Spanyol-pun menjadi daerah kekuasaan Khartagon yang bernama Khartagena.

Perang kedua terjadi 218-201 SM, pemimipin Khartago adalah Panglima ulung bernama Hannibal yang berhasil menguasai Romawi bagian Timur selama 16 tahun. Perlawanan Romawi dipimpin oleh Scipio Africanus, berhasil mengalahkan pasukan Hannibal.

Perang ketiga terjadi tahun 146 SM, Khartago menggunakan pasukan sewaan dikepung Romawi dari darat dan Laut dan Khatago menyerah. Sebelum mengalahkan Khartago Romawi telah menguasai : Yunani, Macedonia tahun 148 SM. Pada masa Republik Syria dan Khartago, serta Yunani dan Macedonia menjadi wilayah kekuasaannya yang dijadikan Propinsi.

Kekuasaan Romawi yang makin luas dan besar menyebabkan pertikaian antara golongan Bangsawan dan proletar. Pertama kaum Proletar mengangkat Tiberius Graccus sebagi Tribun, dengan tunttan pembagian tanah, tetapi gagal Tiberius Gracchus mati tahun 132, Perjuangannya dilanjutkan adiknya Gayus Gracchus , juga gagal dan mati terbunuh 121 SM. Kemudian Kaum proletar mengangkat Marius sebagi Tribun untuk melawan kaum Optimat (bangsawan) yang dipimpin Sulla, akhirnya terjadi peperangan yang dimenangkan oleh kaum bangsawan. Akhirrnya kaum proletar mengangkat 3 orang Tribun (pemimpin) yaitu Pompejus, Craccus, dan Yulius Caesar. Yulius Caesar berhasil mengalahkan kaum Optimat (senat) dan berkuasa selama dua tahun (46-44SM). Yulius Caesar mati dibunuh oleh Cassius dan Brutus tahun 44 SM.
Akibat kematian Yulius Caesar, maka timbul kekacauan dan terbentuklah tiga serangkai Tribun untuk melawan senat : Antonius, Octavianus, dan Lepidus. Lepidus tersingkir tinggallah Antonius dan Octavianus yang membagi dua Romawi menjadi :
1.   Romawi Utara dan Barat, dipimpin oleh Octavianus, dengan mayoritasnya golongan proletar (Plebyer).
2. Romawi Selatan dan Timur, dipimpin oleh Antonius, mayoritas masyarakatnya golongan bangsawan (Patricier). Antonius menikah dengan Ratu Cleopatra,seorang putri keturunan dinasti Ptolomeus Mesir.
Antonius dan Cleopatra , mati bunuh diri tahun 31 SM karena patah semangat akibat kalah dalam peperangan di Actium melawan Octavianus.

(c)  Periode 31 SM – 476 M Jaman Kekaisaran
·  Kaisar Octavianus dengan gelar Kaisar Agustus dan Princeps Civitas (warga tertinggi yang terpilih,yang adil dan bijaksana) adalah peletak dasar kekaisaran Romawi. Wilayahnya meliputi Afrika Utara, Asia Barat, dan sebagian besar Eropa.Kaisar Octavianus berkuasa hingga tahun 14 M, Hal penting yang ia wariskan adalah dimulainya penanggalan Masehi yang bertepatan dengan lahirnya Isa Al Masih.
·   Kaisar Romawi berikutnya adalah Kaisar Nero (54-68 SM), Kaisar Nero terkenal sangat kejam dan membunuh para pemeluk agama Kristen.

Kaisar – Kaisar Romawi yang lain adalah :
·     Kaisar Kaligula, terkenal kekejamannya.
·  Kaisar Vesvasianus (69-79 M), terkenal karena penindasannya terhadap bangsa Yahudi di Palestina, sehingga bangsa Yahudi terusir dari negerinya dan menyebar ke penjuru dunia.
·     Kaisar Hardianus (117-138 M).
·     Kaisar Konstantin Agung (306-337M).
·  Kaisar Theodosius (378-395M). Pada masa Theodosius Romawi dibagi menjadi dua : Romawi Barat dengan Ibukotanya Roma dan Romawi Timur dengan Ibukotanya Konstantinopel.Romawi Barat jatuh tahun 476 M oleh Odoakar seorang panglima tentara sewaan Jerman, Romawi Timur jatuh tahun 1453 M ke tangan Turki dan berubah menjadi Konstante Istambul.

(d) Hasil Kebudayaan Romawi
Kebudayaan Romawi merupakan perpaduan antara kebudayaan Yunani kuno dan Romawi. Misalnya : Nama-nama Dewa : Dewa Zeus diganti Jupiter, Aphrodite diganti Venus, Ares diganti Mars. Nama-nama bulan Januari = Jenus yaitu dew bermuka dua, Februari = Februa yaitu pesta makan menyambut tahun baru dan angka-angka Romawi : September = septe= 7, Oktober =Okto = 8. Pada jaman yulius Caesar urutan bulan diubah karena dia ingin memasukan namanya yaitu Juli = 7, begitu juga masa Octavianus Agustus = 8, sehingga menjadi kacaulah urutan bulan yaitu : September = 9, Oktober = 10, dst.
Organisasi Negara dan Kemiliteran,pendidikan, kesenian, filsafat ilmu pengetahuan, hukum (Codex Justinianus)





PERADABAN PERTENGAHAN EROPA
Abad Pertengahan Eropa adalah periode sejarah di Eropa sejak bersatunya kembali daerah bekas kekuasaan Kekaisaran Romawi di bawah prakarsa raja Charlemagne pada abad 5 hingga munculnya monarki - monarki nasional, dimulainya penjelajahan samudra, kebangkitan humanisme, serta Reformasi Protestan dengan dimulainya renaisans pada tahun 1517. Abad Pertengahan merupakan abad kebangkitan religi di Eropa. Pada masa ini agama berkembang dan mempengaruhi hampir seluruh kegiatan manusia, termasuk pemerintahan. Sebagai konsekuensinya, sains yang telah berkembang di masa zaman klasik dipinggirkan dan dianggap lebih sebagai ilmu sihir yang mengalihkan perhatian manusia dari ketuhanan.

Eropa dilanda Zaman Kelam (Dark Ages) sebelum tiba Zaman Pembaharuan. Maksud “Zaman Kelam” ialah zaman masyarakat Eropa menghadapi kemunduran intelek dan ilmu pengetahuan. Menurut Ensiklopedia Amerikana, tempo zaman ini selama 600 tahun, dan bermula antara zaman kejatuhan Kerajaan Romawi dan berakhir dengan kebangkitan intelektual pada abad ke-15 Masehi. “Gelap” juga bermaksud tiada prospek yang jelas bagi masyarakat Eropa. Keadaan ini merupakan wujud tindakan dan cengkraman kuat pihak berkuasa agama; Gereja Kristen yang sangat berpengaruh. Gereja serta para pendeta mengawasi pemikiran masyarakat serta juga politik. Mereka berpendapat hanya gereja saja yang layak untuk menentukan kehidupan, pemikiran, politik dan ilmu pengetahuan. Akibatnya kaum cendekiawan yang terdiri daripada ahli-ahli sains asa mereka ditekan dan dikawal ketat. Pemikiran mereka ditolak. siapa yang mengeluarkan teori yang bertentangan dengan pandangan gereja akan ditangkap dan didera malah ada yang dibunuh. 

Pikiran ini, terimplementasi melalui teori yang dikeluarkan oleh Thomas Aquinas ( 1274 M) seorang ahli falfasah yakni “negara wajib tunduk kepada kehendak gereja”. St Augustine (430 M) sebelumnya juga berpendirian demikian. Manakala Dante Alighieri (1265-1321) berpendapat kekuasaan itu hendaklah masing-masing berdiri sendiri, dan mestilah bekerjasama untuk mewujudkan kebajikan bagi manusia (Joseph H Lynch, 1992, 172-174).

Dalam paradigma abad pertengahan, dua wilayah agama dan dunia terpisah total satu dengan yang lain sehingga tidak ada peluang bagi ekspansi satu terhadap yang lain atau pembauran antar keduanya. Seorang manusia kalau tidak ‘melangit’ haruslah ‘membumi’, atau kalau tidak meyakini kekuasaan alam gaib terhadap segala urusan hidupnya, maka dia harus memutuskan hubungan secara total dengan Tuhan dan roh-roh kudus, dan jika dia menghargai jasmani dan urusan materinya maka dia bukan lagi seorang rohaniwan dan berarti telah memutuskan hubungan dengan Tuhan. Kata Augustine “siapapun yang mahir dalam kesenian, perang, dan filsafat adalah orang yang bejat dan sesat, karena dia berasal dari kota setan dimana kebahagiaannya tak lebih dari sekadar topeng yang menipu, dan keindahannya hanya merupakan wajah alam kubur”. Kota inilah yang tidak diterima oleh Tuhan dan fitrah manusia. Karena orang yang sombong dan angkuh adalah merupakan kepekatan hari dan orang yang memiliki pengetahuan tentang segala yang harus diketahui oleh orang-orang terpuji. Dan ketika melihat kota setan ini tenggelam ke dalam kesesatan dan kesombongannya, maka semua sudut kegelapannya akan terlihat.

Konsep diatas, dipertegas oleh Fritjof Capra (2004) yakni : “Para ilmuwan pada Abat Pertengahan, yang mencari-cari tujuan dasar yang mendasari berbagai fenomena, menganggap pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan Tuhan, roh manusia, dan etika, sebagai pertanyaan-pertanyaan yang memiliki signifikansi tinggi, jadi ilmu didasarkan atas penalaran keimanan”.

Dengan demikian, kerangka berpikir yang dominan pada abad pertengahan dan tekanan kuat para elit gereja yang menganggap dirinya pengawas tatanan yang menguasai dunia dan telah menginterogasi ideologi para ilmuan dan menyeret mereka ke pengadilan serta menganggap kegiatan ilmiah sebagai campurtangan setan, kemudian faktor-faktor lain yang berada di luar pembahasan ini telah menjadi latar belakang munculnya Renaisans yang telah melahirkan teriakan protes terhadap kondisi yang dominan pada abad pertengahan.

Abad Pertengahan berakhir pada abad ke-15 dan kemudian disusul dengan zaman Renaissance. Zaman Renaissance berlangsung pada akhir abad ke-15 dan 16. Kesenian, sastra musik berkembang dengan pesat. Ada suatu kegairahan baru, suatu pencerahan. Ilmu pengetahuan mulai dikembangkan oleh Leonardo da Vinci (1452-1519), Nicolaus Copernicus (1473-1543), Johannes Kepler (1571-1630), dll.



PERADABAN MODERN EROPA
Peradaban modern di Eropa dimulai pada abad ke-16. Tapi sebelum kebangkitan peradaban Eropa tersebut, kebangkitan Eropa dipengaruhi oleh peradaban Islam yang masuk ke Spanyol pada abad ke-8 sampai abad ke-15. Penaklukan Islam atas Andalus dimulai sejak tahun 711 M. (abad 8 ) sampai 1492 ( abad 15) melalui kekuasaan dinasti Ummayah yang berpusat di Cordoba (disebut pula Kalifah Barat). Masa ini menjadi titik awal perubahan kondisi Eropasecara umum hususnya Sepanyol, Penaklukan Islam telah berhasil melenyapkan bangsa Ghotia dan berbagai pengaruhnya dari negeri tersebut, sehingga bangsa Ghotia tidak lagi memiliki kekuatan, melainkan mereka yang berhasil melarikan diri ke pegunungan Jaliqiah yang terletak di barat laut Spanyol. Kerajaan dan harta kekayaan mereka telah berpindah tangan kepada bangsa Arab sebagai penakluk. Sementara pemerintahan Islam membiarkan sebagian penguasa lama yang telah membantu tetap memerintah, sehingga Julian dikembalikan pada posisi semula sebagai penguasa Sabtah dan harta kekayaannya dikembalikan semua. Sedangkan orang-orang Yahudi yang menderita dan terhina oleh Penguasa Ghatia diperbolehkan bergerak di sektor perdagangan dan terlindungi di bawah pemerintah Islam. Bangsa Arab telah memperlakukan mereka yang selama masa itu hidup dan tertekan dengan baik, sehingga pada masa pemerintahan Islam mereka memperoleh dan menikmati hak-hak sipil secara luas.
Selain itu, bangsa Arab juga memperkokoh stabilitas dan perdamaian diantara berbagai etnis yang berlainan. Karenanya bangsa Spanyol sebagai bangsa yang patuh dengan pemerintah Islam didapatkan sikap toleran sebagaimana yang diharapkan.Sebagian besar dari penduduk lapisan bawah telah beralih menjadi pemeluk Islam yang taat. Perhatian mereka kini beralih terhadap Islam dari kehidupan masa lalu di bawah para pemimpin yang tidak pernah memperhatikan dan mengubah nasib buruk mereka serta kehidupan yang penuh penindasan dan perampasan terhadap rakyatnya.
Kedatangan Islam di Spanyol tidak begitu banyak menghabiskan darah seperti ekspansi Islam ke wilayah-wilayah lain. Karena itu, selama memasuki Andalusia (Spanyol), satu-satunya peperangan yang dialami pasukan Islam dibawah Tariq dari tahun 711 sampai 714 M. adalah peperangan melawan pasukan Raja Roderick. Dengan masuknya Islam ke Spanyol,maka tatanan baru muncul dan pencerahan terhadap bangsa Eropa dengan sebuah peradaban baru yakni peradaban Islam yang dibawa oleh bangsa Arab dan masuk melalui Spanyol. Melalui interaksinya dengan Dunia Islam, Eropa menyadari keterbelakangan dan ketertinggalan mereka. Interaksi tersebut menyebabkan adanya sentuhan peradaban Islam terhadap mereka, Proses persentuhan itu ada kalanya melalui proses interaksi damai dan ada pula dengan konflik-konflik bersenjata, seperti dalam Perang Salib.
Ketika Eropa masih larut dalam keterbelakangannya, Andalusia telah tumbuh dalam kemajuan dan kegemilangan peradaban. Muhammad Al-Husaini Rakha mengatakan,
"Di antara bukti kebesaran peradaban Spanyol bahwa di Cordova saja terdapat lima puluh rumah sakit, sembilan ratus toilet, delapan ratus sekolah, enam ratus masjid, perpustakaan umum yang memuat enam ratus ribu buku dan tujuh puluh perpustakaan pribadi lainnya." 
Orang-orang Eropa aktif berinteraksi dengan orang-orang Arab dan mengambil ilmu dari mereka serta mengambil manfaat dari peradaban mereka. Orang-orang Eropa datang ke Andalusia untuk belajar di universitas-universitas umat Islam. Di antara mereka terdapat para tokoh gereja dan para bangsawan.  Sebagai contoh salah seorang yang sangat luar biasa kepandaiannya pada abad X bernama Gerbert d'Aurillac. Ia menjadi paus Perancis pertama di bawah gelar Sylvester II. Ia menghabiskan tiga tahun di Toledo dengan para ilmuwan Muslim. Ia belajar matematika, astronomi, kimia, dan pelajaran-pelajaran lainnya. Beberapa wali gereja atau pendeta tinggi dari Perancis, Inggris, Jerman dan Italia juga lama belajar di Universitas Muslim Spanyol.
Ada kasus menarik yang dialami oleh Frederik II (1211-1250) Kaisar Jerman yang juga menjadi raja Napels dan Scilia. Ia merupakan seorang yang berjiwa besar dan berpengetahuan tinggi. Ia dituduh orang masuk Islam dengan diam-diam karena kaisar itu lebih suka tinggal di Italia Selatan dalam lingkungan alam Timur daripada di Jerman yang belum maju. Di Napels didirikannya sebuah universitas dengan tujuan memindahkan pengetahuan Arab ke Italia.
Hal yang serupa Selain yang dialami Frederik II, raja bangsa Eropa lainnya yang menaruh minat sangat besar terhadap kemajuan ilmu pengetahuan kaum Muslimin adalah George III, raja Inggris. Dengan resmi, ia menulis surat kepada Hisyam III khalifah kaum Muslim di Andalusia agar diizinkan mengirimkan delegasinya untuk belajar di sekolah umat Islam Andalusia.

George III berkata dalam suratnya,
Dari George Raja Inggris, Ghal, Swedia, dan Norwegia kepada khalifah kaum Muslim di Andalusia paduka yang mulia Hisyam III.
Dengan hormat,
Paduka yang mulia.
Kami telah mendengar kemajuan yang dicapai oleh sekolah-sekolah ilmu pengetahuan paduka dan sekolah-sekolah industri di negara paduka. Oleh karena itu, kami bermaksud mengirim putra-putra terbaik kami untuk menimba ilmu-ilmu tersebut di negeri paduka yang mulia. Ini sebagai langkah awal meniru paduka yang mulia dalam menyebarkan ilmu pengetahuan di wilayah negara kami yang dikelilingi kebodohan dari empat penjuru.
Kami tunjuk Dubanet, putri saudara kami sebagai kepala delegasi wanita Inggris untuk memetik bunga agar ia dan teman-teman delegasinya bisa sehebat paduka, menjaga akhlak yang mulia dan memperoleh simpati wanita-wanita yang akan mengajari mereka.
Hamba titipkan lewat raja kecil kami ini, hadiah apa adanya untuk paduka yang mulia dan sudilah kiranya paduka menerimanya dengan senang hati.
                                                                        Tertanda
                                                                        Hamba paduka yang patuh
                                                                        George III 

Orang-orang Eropa yang belajar di universitas-universitas Andalusia itu melakukan gerakan penerjemahan kitab-kitab para ilmuwan Muslim yang berbahasa Arab ke bahasa Latin dan mulailah buku-buku tersebut diajarkan di perguruan-perguruan tinggi Barat. Ketika itu, bahasa Arab menjadi bahasa terdepan di dunia dalam masalah ilmu pengetahuan. Orang yang ingin mempelajari ilmu pengetahuan harus pandai berbahasa Arab, karena berbicara dengan bahasa tersebut merupakan bukti tingkat wawasan yang tinggi.[10]Sebagaimana yang telah dikutip Haidar Bammate tentang pernyataan Philip K. Hitti, ia mengatakan, "Selama berabad-abad, Arab merupakan bahasa pelajaran, kebudayaan dan kemajuan intelektual bagi seluruh dunia yang berperadaban, terkecuali Timur Jauh. Dari abad IX hingga XI, sudah ada hasil karya diberbagai bidang, di antaranya filsafat, medis, sejarah, agama, astronomi dan geografi banyak ditulis dalam bahasa Arab daripada bahasa lainnya."

Pada abad XII diterjemahkan kitab Al-Qanûn karya Ibnu Sina mengenai kedokteran. Pada akhir abad XIII diterjemahkan pula kitab Al-Hawiy karya Ar-Razi yang lebih luas dan lebih tebal daripada Al-Qanûn. Kedua buku ini hingga abad XVI masih menjadi buku pegangan bagi pengajaran ilmu kedokteran di perguruan-perguruan tinggi Eropa. Buku-buku filsafat bahkan terus berlangsung penerjemahannya lebih banyak daripada itu. Bangsa Barat belum pernah mengenal filsafat-filsafat Yunani kuno kecuali melalui karangan dan terjemahan-terjemahan para ilmuwan Muslim. Tercatat diantara nama-nama para penerjemah Eropa itu adalah Gerard (Cremona) yang menerjemahkan fisika Aristoteles dari teks bahasa Arab, Campanus (Navarra), Abelard (Bath), Albert dan Daniel (Morley) Michel Scot, Hermann The Dalmatian, dan banyak lainnya.

Orang Barat mengakui bahwa, pada Abad Pertengahan kaum Muslim adalah guru-guru bangsa Eropa selama tidak kurang dari enam ratus tahun. Gustave Le Bon mengatakan bahwa terjemahan buku-buku bangsa Arab (Islam), terutama buku-buku keilmuan, hampir menjadi sumber satu-satunya bagi pengajaran dibanyak perguruan tinggi Eropa selama lima atau enam abad. Dapat dikatakan, bahwa pengaruh bangsa Arab dalam beberapa bidang ilmu seperti ilmu kedokteranmasih berlanjut hingga sekarang. Buku-buku karangan Ibnu Sina pada akhir abad yang lalu masih diajarkan di Montpellier. Le Bon juga mengatakan bahwa hanya buku-buku bangsa Arablah yang dijadikan sandaran oleh Roger Bacon, Leonardo da Vinci, Arnold de Philippe, Raymond Lull, San Thomas, Albertus Magnus, serta Alfonso X dari Castella.

Orang Eropa juga memanfaatkan keunggulan ilmu orang Muslim dalam beberapa keperluan mereka. Vasco da Gama misalnya, yang merintis jalan bagi Eropa menuju Semenanjung Harapan, setelah menemukan jalan tersebut, ia bertemu dengan seorang pelaut Muslim Arab yang bernama Ibnu Majid. Maka Ibnu Majid memperlihatkan kepadanya beberapa alat untuk mengarungi laut yang dimilikinya, seperti kompas dan sejenisnya. Lalu Ibnu Majid meninggalkan Vasco da Gama sebentar. Kemudian ia masuk ke ruangannya dan kembali menemui Vasco da Gama bersama alat-alat yang membuatnya terkagum-kagum. Selanjutnya, Vasco da Gama menawarkan kepada Ibnu Majid agar menjadi guidenya menuju gugusan pulau India Timur.
Lebih lanjut Abdul Mu’im Majid mengklasifikasikan masuknya Peradaban Islam ke tanah Eropa dengan melalui empat cara berikut ini:
1.     Melalui Andalusia (Spanyol).
Sebagian besar pengaruh kebudayaan Islam atas Eropa terjadi akibat pendudukan kaum muslimin di Spanyol dan Sisilia.[18] Selama delapan  abad lamanya Bangsa Arab menempati daerah ini, Karenanya peradaban Islam menyebar di pusat-pusat tempat yang berbeda. Seperti: di Kordova, Sevilla, Granada, Toledo.  
Penduduk Andalusia (Spanyol) mayoritas menganut ajaran masehi, yang kemudian terpecah dengan datangnya peradaban Arab, Bahkan mereka ganti bahasa mereka dengan berbicara dengan bahasa Arab. Mereka mengenal istilah Mozabarabes, di mana kata ini yang dalam bahasa Arab disebut mutha’rib. Untuk itu pula para pendeta Nasrani melakukan terjemahan Injil ke dalam bahasa Arab. Sebagaimana disebutkan Syalabi bahwa orang Spanyol telah meninggalkan bahasa Latin dan melupakannya. Seorang pendeta di Cordova mengeluh, hampir di kalangan mereka tidak ada yang mampu membaca kitab suci yang berbahasa Latin. Bahkan cendekiawan muda hanya mengetahui dan memahami bahasa Arab.
Sejak pertama kali Islam menginjakkan kaki di Spanyol – sebagaimana disebutkan dalam paragrap sebelumnya – hingga kerajaan Islam berakhir di sana. Islam memainkan peranan yang sangat besar selama hampir 8 abad. Dari Spanyol lah peradaban Islam pindah ke Eropa. 

2.     Melalui Sisilia
Kita mengetahui, bahwa bangsa Arab menaklukan Sisilia di masa akhir dinasti Aghalibah yang berdiri di Afrika (Sekarang Tunisia dan Al-Jazair) di era Abbasiah, yaitu dipertengahan abad 3 hijriah atau 10 Masehi, dan paska Romawi menyerang daerah-daerah Islam. Ketika datang bangsa Fatimiah dan membangun kekuasaannya di Barat, mereka juga menguasai Sisilia bagian dari dinasti Aghalibah serta menguasai Selatan Italia sampai Roma.  Penguasaan bangsa Arab terhadap daerah-daerah Italia menyebabkan peradaban Islam menjadi luas, daerah-daerah seperti Palermo, Messine, Siracusaa, Bari selanjutnya menjadi pusat peradaban Islam di Italia. Sampa dunia Kristen Latin daerah inimerasakan pengaruh Muslim melalui Sisilia. Serangan pertama ke Sisilia tahun 652 M., ketika kota Siracusa dimasuki, orang-orang Arab memiliki angkatan perang yang mampu menandingi angkatan perang Bizantium. Tetapi pendudukan Arab atas Sisilia tidak berlangsung lama seperti pendudukan atas Spanyol. Pada pertengahan abad ke-18, ksatria Norman melihat bahwa mereka hidup dengan baik di Italia bagian selatan, sebagai pedagang atau sebagai pengusaha militer independen. Efesiensi kemiliteran mereka sedemikian rupa sehingga beberapa ratus ksatria di bawah pimpinan Robert Guiscard telah berhasil mengalahkan Bizantium dan mendirikan kerajaan Norman.
Pada tahun 1060, saudaranya Roger memimpin invasi ke Sisilia dan berhasil merebut Messina dan berlanjut dengan pendudukan seluruh wilayah tersebut sampai 1091.[21] Dengan demikian, kehadiran orang-orang Arab di Spanyol dan Sisilia, keunggulan Arab secara perlahan menemukan jalur masuknya ke Eropa Barat. Meskipun Eropa Barat pada saat itu telat menjalin hubungan dengan Imperium Bizantium, namun ia jauh lebih banyak mengambil alih kebudayaan orang-orang Arab ketimbang orang-orang Bizantium.

3.     Melalui datangnya orang-orang Salib di Timur Islam.
Invasi atas Spanyol dan Sisilia memberi arti bahwa suatu waktu Islam hadir di daerah pinggiran Kristen Latin. Namun, kehadiran ini bukanlah persoalan pentingnya menuntut reaksi besar-besaran, kecuali dari wilatah-wilayah tetangga yang dekat dengan wilayah kaum muslim itu sendiri. Karenanya reaksi itu menjadikan munculnya gerakan perang Salib pada abad ke XI. Hal ini dianggap sebagai reaksi yang besar terhadap kehadiran Islam, tetapi pusatnya justru di bagian Utara Perancis, yang jauh kontaknya secara langsung di Negara-negara Islam.
Selama perang Salib ini telah mengakibatkan terjadinya tukar menukar pengaruh budaya di antara mereka, atau lebih tepatnya penerimaan orang-orang Eropa atas corak-corak kebudayaan Islam. Penyebaran budaya ini tidak di ragukan lagi dengan ditopang oleh keterampilan dan ketangguhan orang-orang Arab dalam bidang perdagangan.  Di seluruh wilayah yang tunduk di bawah pemerintahan Islam, tidak hanya terdapat kebudayaan Islam saja yang relatif homogen melainkan juga barang-barang yang dihasilkan kaum muslim tersebar jauh melampaui batas-batas wilayah Islam.
Selanjutnya orang-orang Salib menetap di Timur Islam dalam waktu yang cukup lama. sejak abad 5 H. sampai 7 H.(Abad 12 sampai 17 M). Karenanya terjadi hubungan yang intensif dengan seluruh peradaban Islam. Yang mengherankan mereka. Walaupun peperangan terus terjadi antara kaum muslimin, hal itu tidak menutup para cendekiawan mereka mengambil seluruh peradaban Islam dengan cara menyaksikan sendiri. Serangkaian perang Salib di wilayah-wilayah Islam tidak diragukan lagi telah memberikan sumbangan penyebaran kebudayaan Arab di Eropa Barat.

4.     Pertukaran Perniagaan Antara Timur dan Barat Melalui Mesir
Peristiwa ini terjadi sejak datangnya bangsa Fatimiah di Mesir dan menjadikan Mesir sebagai pusat politik, perdagangan dan kebudayaan. Karena itu penyerangan Mongol di Irak menjadikan Mesir sebagai ka’bah peradaban Islam di era dinasti Mamaluk sebagaimana dikatakan Ibnu Khaldun bahwa munculnya peradaban di Mesir dengan kembalinya peradaban Islam sejak ribuan tahun yang lalu. Maka muncullah di Mesir gerakan Ilmu dan seni yang menjadikan para penuntut ilmu datang dari Timur dan Barat. Ibnu Khaldun melanjutkan dengan perkataannya ”Saya tidak melihat Mesir kecuali sebagai induknya Ilmu, wadahnya Islam dan sumber ilmu serta pusat perniagaan. Mesir telah membantu kemajuan peradaban di Eropa, adapun kota-kota di Eropa seperti: Pisa, Genova, Venezis, Napoli, Firenze memiliki hubungan dagang dengan Mesir. Kota-kota inilah yang kemudian menjadi bangkitnya Eropa atau yang dikenal dengan renaissance serta menjadi cikal bakal peradaban modern di Eropa.

Kebangkitan peradaban Eropa menjadi modern juga ditandai dengan munculnya revolusi besar yaitu Renaissance. Renaissance merupakan periode sejarah yang mencapai titik puncaknya kurang lebih pada tahun 1500 M. Gerakan ini mencakup kebangkitan pengetahuan berdasarkan sumber-sumber klasik.