• Peradaban Amerika

  • Permulaan Islam

  • Peradaban Eropa

  • Peradaban Asia

  • Peradaban Afrika

  • Promo Pendaftaran Mahasiswa baru

Saturday, 3 December 2016

PERADABAN ASIA

Peradaban Asia merupakan cikal bakal sejarah kemajuan asia saat ini. Peradaban Asia juga melibatkan Nusantara waktu itu menjadi sebuat pusat peradaban yang maju. Berikut kami paparkan beberapa pusat peradaban yang maju yang telah diteliti dan akan diteliti lebih lanjut oleh para ahli sejarah.

PUSAT PERADABAN INDIA


India merupakan suatu wilayah yang besar dan luas yang terletak di sebelah selatan Benua Asia. India memiliki kekayaan alam dan memiiliki nilai budaya yang tinggi, sehingga dikenal oleh berbagai bangsa sejak beribu tahun yang lalu. Dalam perkembangan sejarah India terdapat pusat-pusat peradaban yang tertua yaitu, Kebudayaan Lembah Sungai Indus tahun 4000-3000 SM dan Kebudayaan Lembah Sungai Gangga tahun 1000 SM. Kedua kebudayaan tersebut berpusat di lembah sungai yang subur.

Peradaban Lembah Sungai Indus
Peninggalan Dravida Berdasarkan penelitian yang dilakukan para ahli arkeologi pada tahun 1921, 1922, 1933, 1942 berhasil ditemukan sisa-sisa peninggalan-peninggalan berupa reruntuhan dua kota tua, yaitu Mohenjodaro dan Harappa. Peninggalan tersebut merupakan sisa peninggalan bangsa Dravida. Peradaban Mohenjodaro dan Harappa sudah sangat maju, terbukti mereka sudah mampu membuat hal sebagai berikut :
-       Perencanaan tata kota yang teratur.
-       Jalan-jalan yang lurus dan teratur.
-       Saluran air untuk pengairan dan pertanian.
-       Mata uang dalam bentuk materai dari tanah liat.
-     Sistem Kepercayaan. Kepercayaan merupakan faktor yang sangat penting bagi setiap masyarakat. Jenis kepercayaan yang dianut adalah sebagai berikut : Pemujaan terhadap dewa, Masyarakat Lembah Sungai indus menyembah para dewa dan dewi terutama Dewi Ibu yang terbuat dari tanah liat. Pemujaan terhadap hewan, dikelompokkan menjadi 3, yaitu :
1.  Pemujaan terhadap hewan-hewan cerita yang bentuknya setengah manusia setengah hewan.
2.       Hewan yang dianggap sebagai penjaga kota(hewan bertanduk).
3.       Hewan-hewan yang terdapat di alam(Gajah, Singa,dll).
Pemujaan terhadap pohon, api, petir, matahari, dan sungai besar.
-  Sistem pemerintahan. Pemerintahan Lembah Sungai Indus dipegang oleh Kepala Suku, kemudian berkembang menjadi sistem pemerintahan desa. Pemukiman makin padat sehingga membentuk pemerintahan kota. Peraturan tentang tata kota dipatuhi oleh penduduknya dengan baik.
-   Tatanan Sosial Ekonomi. Masyarakat di Mohenjodaro merupakan masyarakat kota dan penduduknya terdiri dari empat tipe rasial, yaitu sebagai berikut : Proto Australoid, Mediterania, Musyalah dan Alpionid.
Adapun penggolongan masyarakat terdiri atas sebagai berikut : Penggolongan terpelajar, Golongan prajurit, Golongan pedagang dan seniman, Golongan pekerja keras atau pelayan.
-   Sistem Pertanian dan Pengairan. Masyarakat Lembah Sungai Indus adalah petani dengan tanaman pokoknya gandum dan kapas. Untuk meningkatkan hasil pertanian maka dibuatlah saluran irigasi dan pembangunan daerah-daerah pertanian yang menunjukan bahwa masyarakat Lembah Sungai Indus telah memiliki tingkat peradaban yang tinggi. Hasil pertanian yang terutama adalah padi, gandum, gula jelai, kapas, dan teh.
-   Peninggalan Kebudayaan. Dari hasil penggalian di Kota Harappa ditemukan beberapa arca yang masih sempurna bentuknya dan dua buah torso (arca yang telah hilang kepalanya) dan juga alat-alat rumah tangga dan senjata. Salah satu torso mula-mula bertangan empat dan berkepala tiga, berdiri diatas kaki kanan dengan kaki kiri terangkat (patung ini mirip dengan patung Syiwa Nataraya dari Zaman Kerajaan Cola, India Selatan).
-     Teknologi. Mereka telah mampu membuat barang-barang yang terbuat dari emas dan perak, alat-alat rumah tangga, alat-alat pertanian, kain dari kapas, serta bangunan-bangunan. Kemampuan ini dapat diketahui melalui peninggalan-peninggalan budaya yang ditemukan, seperti bangunan kota Mohenjodaro dan Harappa, berbagai macam patung, perhiasan emas perak, dan berbagai macam materai dengan lukisannya yang bermutu tinggi. Juga ditemukan alat seperti tombak, pedang, dan anak panah. Di samping itu, ditemukan juga alat-alat peninggalan budaya berupa barang-barang dari tanah liat, terutama peralatan rumah tangga.

Peradaban Lembah Sungai Gangga
Pusat Peradaban lembah sungai Gangga terletak antara pegunungan Himalaya dan pegunungan Windya-Kedna. Sungai Gangga bermata air di pegunungan Himalaya dan mengalir melalui kota-kota besar seperti Delhi, Agra, Allahabad, Patna, Benares, melalui wilayah Bangladesh dan bermuara di teluk Benggala. Pendukung peradaban ini adalah bangsa Arya yang termasuk bangsa Indo German. Mereka datang dari daerah Kaukasus. Mereka masuk ke India Utara pada abad ke- 16 SM. Bangsa ini selalu mengembara untuk menggembalakan ternaknya. Tetapi setelah berhasil mengalahkan Bangsa Dravisa di Lembah Sungai Shindu dan menguasai daerah yang subur, mereka akhirnya bercocok tanam dan hidup menetap. Selanjutnya mereka menempati Lembah Sungai Gangga dan terus mengembangkan kebudayaannya. Pada dasarnya peradaban dan kehidupan bangsa Hindu telah tercantum dalam Kitab Suci Weda ( Weda berarti pengetahuan), juga dalam kitab Brahmana dari Upanisad. Ketiga kitab itu menjadi dasar kehidupan orang-orang Hindu. Kitab suci Weda merupakan kumpulan dari hasil pemikiran para pendeta (Resi). Pemikiran-pemikiran para pendeta (Resi) itu dibukukan oleh Resi Wiyasa. Empat bagian Kitab Weda terbagi atas :
1.     Reg Weda : Syair-syair pujian terhadap dewa-dewi.
2.     Sama Weda : Syair-syair pujian yang dinyanyikan saat upacara agama.
3.     Yajur weda : Syair atau doa pengantar sesaji untuk para dewa.
4.     Atharwa dewa : Syair-syair yang berisi mantra yang dipergunakan untuk
Ilmu gaib, sihir, dan berbagai ilmu magis.
Keempat buku itu ditulis pada tahun 550 SM dalam Bahasa Sansakerta. Sungai
Gangga dianggap keramat dan suci oleh Umat Hindu. Menurut kepercayaan umat
Hindu India, ‘’Air Sungai Gangga’’ dapat menyucikan diri manusia dan menghapus
segala dosa. Kepercayaan bangsa Hindu bersifat politheisme (memuja banyak dewa)
Bangsa Hindu memiliki tiga dewa utama atau yang disebut dengan Trimurti, yaitu :
     1.     Dewa Brahmana : sebagai dewa pencipta.
     2.     Dewa Wisnu : sebagai dewa pelindung.
     3.     Dewa Waisya : sebagai dewa perusak (pembinasa).
Adapun dewa-dewa yang lain, yaitu :
     1.     Dewi Saraswati : dewi pengetahuan dan kebijaksanaan.
     2.     Dewi Laksmi : dewi kecantikan dan kebahagiaan.

Agama Buddha muncul sebagai bentuk reaksi beberapa golongan atas ajaran kaum Brahmana dan juga adanya sistem kasta yang membedakan manusia atas beberapa golongan. Sebagai pelopor agama Buddha adalah Sidharta Gautama putra Raja Sudhodana dari Kerajaan Kapilawastu. Ajaran agama Buddha termuat dalam kitab suci Tripitaka yang berarti tiga ranjang, yaitu :
     1.     Vinanya Pitaka berisi ajaran dan khotbah sang Buddha.
     2.     Sutranata Pitaka berisi keterangan dan percakapan Buddha.
   3.  Abidharma Pitaka berisi keterangan tentang tata tertib yang harus dilaksanakan penganut Buddha.
Tempat-tempat suci bagi penganut Buddha, antara lain sebagai berikut :
     1.     Kapilawastu (Taman Lumbini) adalah tempat kelahiran Sang Buddha.
     2.     Bodhgaya adalah tempat Sidharta menerima penerangan agung (Wahyu).
     3.  Benares (Taman Rusa) : tempat pertama kali Sidharta menyampaikan ajarannya.
     4.     Kucinagara adalah tempat sang Buddha wafat.
Pemerintahan
Perkembangan sistem pemerintahan di Lembah Sungai Gangga merupakan kelanjutan dari sistem pemerintahan masyarakat di daerah Lembah Sungai Sindhu. Sejak runtuhnya Kerajaan Maurya, keadaan menjadi kacau akibat terjadi peperangan antara kerajaan-kerajaan kecil yang ingin berkuasa. Keadaan ini baru dapat diamankan kembali setelah munculnya Kerajaan Gupta yang didirikan oleh Raja Candragupta I (320-330 M) dengan pusatnya di Lembah Sungai Gangga.

Bentuk Kebudayaan Lembah Sungai Gangga
Perkembangan kebudayaan masyarakat Lembah sungai Gangga mengalami banyak kemajuan pada bidang kesenian. Kesusasteraan, seni pahat dan seni patung berkembang pesat. Kuil-kuil yang indah dari Syanta dibangun. Daerah-daerah yang diduduki oleh bangsa Indo-Arya sering disebut dengan Arya Varta (Negeri Bangsa Arya) atau Hindustan (Tanah milik bangsa Hindu). Bangsa Dravida mengungsi ke daerah selatan, kebudayaannya kemudian dikenal dengan nama kebudayaan Dravida.

PUSAT PERADABAN CINA


Cina merupakan sebuah negara di Asia Timur. Peradaban Cina Kuno dimulai dari kehidupan di Sungai Kuning. Sungai Kuning merupakan wilayah subur yang dijadikan area bercocok tanam. Tidak heran jika peradaban Cino Kuno disebut-sebut dimulai dari wilayah ini.

Perabadan Lembah Sungai Kuning
Sejarah kebudayaan Cina Kuno terdapat di Lembah Sungai Kuning (Huang Ho). Daerah tersebut merupakan daerah yang subur. Kebudayaan Cina kuno identik dengan nama Dinasti Syang dan kebudayaan Syang diperkirakan pada tahun 1796 SM sampai dengan tahun 1122 SM. Sungai Huang Ho disebut juga Sungai Kuning atau Sungai Malapetaka karena wilayah ini sering dilanda banjir dan sering mendapatkan serangan dari suku Bar-Bar. Dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut, maka pada masa Dinasti Chin (masa Kaisar Chin Shih Huang Ti) membangun tembok Cina.
Kepercayaan dan Filsafat.
     a.     Kepercayaan
Masyarakat Cina memuja banyak dewa dan memuja leluhur. Dewa yang utama adalah Syang Ti atau yang dikenal sebagai Dewa Langit. Pemujaan leluhur dikerjakan dengan sungguh-sungguh terutama oleh anak laki-laki. Dewa-dewa yang sering mendapatkan pemujaan adalah Feng Jio (Dewa Angin), Lei Shin (Dewa Topan) yang digambarkan sebagai naga besar, dan Tai Shan atau empat dewa yang menguasai Bukit Suci.
     b.     Filsafat
Pujangga dari Zaman Dinasti Chou adalah sebagai berikut :
1.       Kung Fu Tse Mengajarkan adat istiadat (Li) melalui raja-raja kuno.
2.       Meng Tse, Menurut Meng Tse, rakyatlah yang terpenting dalam suatu negara.
3.       Lao Tse, Supaya dunia tertib selamanya, siapapun harus mengerjakan Wu Wei (tidak melakukan apa-apa).
4.       Chuang Tse (murid Lao Tse) Ia adalah seorang penulis filsafat yang pandai jenaka, dan tajam tulisannya.
Pemerintahan
   1.     Kekuasaan raja-raja Chou (1000-300 SM) Setelah kekuasaan raja Syang lenyap, kemudian diganti oleh Dinasti Chou. Dibawah pemerintahannya Cina berbentuk pemerintahan feodal.
    2.     Kekuasaan Dinasti Chin (221-202 SM) Pendiri Dinasti Chin adalah Skih Huang Ti yang berhasil mempersatukan seluruh Wilayah Cina. Huang Ti berarti kaisar atau kaisar kuning. Pada asa pemerintahannya, Cina dibagi dalam 36 Provinsi. Kepala provinsi dan distrik langsung bertanggung jawab pada kaisar.
    3.     Kekuasaan Dinasti Han (202 SM – 221 SM) Liu Pang sebagai pendiri Dinasti Han yang berhasil mengambil alih kekuasaan Dinasti Chin. Sistem pemerintahan Dinasti Han melanjutkan sistem pemerintahan Dinasti Chin. Kaisar terbesar dan termahsyur pada masa Dinasti Han adalah kaisar Han Wu Ti.
Sistem Pertanian
Daerah di sekitar Sungai Huang Ho merupakan daerah pertanian yang subur. Mata pencaharian masyarakat Cina adalah bercocok tanam.
Aksara
Bahasa yang dipergunakan masyarakat Cina di berbagai wilayah berbeda-beda. Tulisan Cina berupa huruf Piktograf, yaitu huruf yang berupa gambar dengan masing-masing mempunyai arti berbeda. Untuk memupuk rasa persatuan dan persaudaraan maka pada abad ke-20 dikembangkan pemakaian bahasa persatuan yang disebut Kuo Yu.
Teknologi
Di Cina terdapat bangunan monumental dan kolosal, yaitu tembok raksasa Cina.
Astronomi
Masyarakat Cina sudah memiliki banyak ahli yang mempelajari ilmu astronomi (ilmu perbintangan) sehingga muncul sistem penanggalan. Sistem astronomi menjadi dasar segala aktifitas yang hendak dilakukan oleh masyarakat Cina. Misalnya dalam sistem pertanian, pelayaran, dan usaha untuk mengenal musim.

PUSAT PERADABAN NUSANTARA


Nusantara merupakan gugusan kepulauan yang terbentuk oleh keadaan alam, yang terletak diantara dua samudera dan dua benua. Letak dari nusantara ini tidak lain adalah negara kesatuan republik Indonesia. Kenapa kami memasukkan Nusantara kedalam pusat peradaban Asia ?
Hal tersebut melihat dari adanya penemuan dan penelitian terbaru di Indonesia yaitu adanya penemuan situs gunung padang yang ternyata setelah di lakukan pemeriksaan merupakan suatu susunan batu-batu yang membentuk bangunan mirip piramida. Memang belum ditemukan bukti sejarah di situs tersebut atau bukti tertulis. Tetapi kami yakin bahwa kedepannya hasil dari penelitian tersebut akan mengungkap suatu peradaban besar tentang Nusantara terutama Indonesia.

Demikian artikel ini disampaikan dari berbagai sumber didunia maya.

No comments:

Post a Comment